Isu menarik mengenai Budaya Kopi Indonesia yang ketika dibahas tak akan ada habisnya itulah yang saya kenal mengenai Kopi Keliling. Ini kedua kalinya saya mengikuti pameran ini (sebelumnya Kopi Keliling vol. 4 - 8 Antologi Kopi Tubruk). Kali ini mencoba mengangkat tema dan projek lama yang belum terwujud. Mengenai project charity, yang dimana memberi tidak harus selalu uang. yap, disini saya juga ingin sekali memberi melalui apa yang Tuhan beri untuk saya, terima kasih saya diberi sebuah hobi yang bukan sembarangan, yaitu menggambar dan berkelana di kota-kota. Inilah poster Kopi Keliling volume 5.
Isu kali ini adalah "Para Bung Urban" mengenai cara hidup, mata pencaharian, pembenaran, dan sebuah pandangan berbeda mengenai kopi dan Masyarakat kota (terutama Jakarta). Karya ini ada 8 seri dengan sub-judul yang berbeda. Dimana para "Bung" (saya sangat menghormati kaum proletar ini, karena mereka bekerja keras) berhadapan dengan tempat bernaungnya sendiri, yaitu "Urban".
Di sebuah kota bernama Jakarta yang semakin kekinian dengan gaya hidup yang makin lama makin condong kearah barat (tapi nanggung) konon ketika saya berbicara soal kopi, mereka adalah secangkir minuman yang mahal dan berkesan "Highclass". Oke, ini membuat saya harus berfikir berkali-kali, karena menurut saya pribadi kopi adalah minuman segala kalangan, semua bisa menikmatinya, tak ada kelas didalamnya. Jujur saya memang bukan orang yang mengerti banyak soal Anatomi kisah kopi, saya hanya banyak berpengalaman dalam perjalanan bersama kopi, karena mereka salahsatu warga didalam ransel saya. Saya ngga akan pernah menikmati minum kopi bila tak ada seorang teman yang menemani saya disaat itu. Sekali lagi ini bukan soal harga, ini soal kelas, yang menjadikan kopi itu sebagai sekat diantara level manusia.
Tujuan dari 8 seri karya ini adalah agar mereka melihat secara kontras sebuah toko kopi didalam Mall (kebetulan saat itu pameran diadakan di Plaza Indonesia) dengan di jajaran Trotoar (dibawah plaza indonesia terdapat jajaran para "Bung" di sisi trotoar) sebuah sepeda keliling berjualan kopi. keadaannya akan sangat berbeda, atmosfir di trotoar lebih tercipta sebuah kebersamaan.
Baiklah, ini beberapa karya yang saya tujukan kepada para penikmat karya yang semoga juga menikmati kopi apa adanya,
#1 PROSES
#2 KERANJANG
#3 MOBIL ABANG
#4 MOBIL ABANG 2
#5 MELAWAN URBAN
#6 FAVORIT
#7 BAGASI
#8 PULANG
media : cat air diatas kertas
dimensi : 26 cm x 21 cm
Semua observasi dilakukan di Bundaran HI dan Kota Tua.
foto : Gogoporen
Terima Kasih, dan tetap berkarya.
salam
-Nugraha Pratama
@agapratama
1 comment:
di beberapa daerah kopi menjadi minuman wajib memulai aktifitas di pagi hari
Post a Comment