Sunday, September 9, 2012

2 Minggu di Tambang Batubara

Crane Car

Setelah tiba di Nunukan 13 agustus 2012, keesokan harinya saya harus berangkat ke pedalaman sebakis untuk menikmati pekerjaan sebagai dokter jaga. Suasana pedalaman sudah tidak asing lagi bagi saya, mengingat sebelumnya pernah bertugas di pedalaman pulau Gebe Halmahera Tengah, Maluku Utara selama 2 tahun beberapa waktu lalu.

Berangkat melalui pelabuhan Liem Hie Jung (orang lokal menyebutnya "lamijung") kami bertolak bersama karyawan tambang lainnya dengan speedboat kecil ke arah barat sekitar satu jam perjalanan. Meski tampak seperti lautan, beberapa perairan di area kabupaten Nunukan seyogiyanya adalah sungai-sungai besar yang berisi buaya:D di beberapa tempat menurut kesaksian penduduk lokal didiami buaya dengan badan selebar daun pintu.. Ini membuat perjalanan semakin mendebarkan diiringi ombak yang mulai tinggi menjelang petang.

Setiba di pelabuhan tambang, kami dijemput SUV pajero sport yang membawa kami dalam perjalanan tak kalah serunya. Mesin diesel turbo commonrail yang konon merupakan salah satu mesin diesel tercanggih saat ini menghasilkan suara tidak selayaknya mesin diesel biasa:) bunyi kasar khas sangat minim berganti siulan dan hentakan tenaga besar di setiap putaran mesinnya.

tempat paling favorit : kantin (provided by: Boga Mitra Sarana)
kantin eksekutif
"Land Vehicle" mitsubishi triton
suasana di sekitar Kantor (mensketsa dari titik sinyal handphone terkuat:))





bpk Hadi (imam Sholat ied)
bersama pak Tumidjan sekdes setempat
kediaman pak Hadi..
Waktu yang kurang menguntungkan selama di tambang, kebetulan berada dalam suasana Romadhon, bahkan mendekati lebaran segera dimanfaatkan menemui teman baik di daerah transmigrasi Sei Menggaris. Rata-rata berprofesi sebagai petani kelapa sawit dan mengaku cukup tentram hidup di sana. Saat lebaran mengikuti sholat ied berada di tengah-tengah mereka serasa (meski tidak sama) berada di tengah keluarga. Dengan kondisi mereka yang menurut ukuran saya serba kekurangan, sambutan dan jamuan yang disuguhkan agak sedikit terlalu mewah buat ukuran saya.
saat khotbah idul Fitri 1433H/ 19 Agustus 2012



bersama Perawat PT Duta Tambang Rekayasa; bpk Heru Hermawan

perjalanan pulang ke Nunukan

 terima kasih atas kerjasama dan keramahtamahan PT Duta Tambang dan Masyarakat Transmigran Sei Menggaris, semoga kerja sama ke depan terjalin lebih baik dan semoga bertemu kembal di kesempatan yang lain:)

3 comments:

DonaldSketchArt said...

suasana ini mengingatkan saya pada waktu2 jaman SMA dulu sering mengunjungi perkebunan saudara di daerah Gorontalo sana. Kamp-kamp dan pemandangan2 asli itu masih melekat diingatan. Sketsa2 pak dok ini sangat mengingatkan saya pada masa2 itu. Trims atas postingnya ya mas Seno. Very very wonderful job.

DonaldSketchArt said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

kira2 3 minggu yang lalu saya berkunjung daerah ini juga. meskipun tempatnya terpencil, tapi tempat ini tidak membuat seperti itu. :D