Friday, July 1, 2011

MUDIK






Mudik merupakan event tahunan yang luar biasa mengasyikkan, betapa momentum itu begitu ditunggu-tunggu...terutama bagi kaum urban, yang hijrah dari kampung halaman menuju kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, bahkan dari luar pulau Jawa. Event ini memang bukan berhukum wajib...akan tetapi begitu dinantikan karena dibalik jerih payah, bermacet-macet di jalan raya berbuah kebahagiaan yang tak terperi, tatkala senyum cerah pagi hari bulan syawal mengiring Takbir semarak di tanah lapang untuk menyeru Kebesaran Allah, sang pencipta semesta.
Mudik menjadi istilah yang populer pada saat bulan Ramadhan, karena di ujung bulan tersebut merupakan kulminasi kegembiraan yang mengharu biru ditengah sobekan jalinan daun kelapa dalam bentuk ketupat, kemudian disiram dengan lelehan opor ayam yang menggumpal kuning kunyit menggairahkan...
Lebaran...saling bermaafan, simpuh sujud pada ayah bunda, saudara, handai taulan...bak melebur hati mengurai jiwa menjadi putih...haru, rindu, dan nostalgia bertaburan menyelinap ke setiap perjumpaan, kadang de javu hadir saat tawa menggema dalam ruang yang sehari-harinya kosong...hanya beberapa pigura foto sekumpulan anak-anak dalam tangkapan hitam putih, disebelahnya almanak yang telah dirobek lembaran bulan-bulan sebelumnya. Anak-anak berlarian menggenggam uang recehan dengan bangga mengenakan baju barunya...itulah lebaran, moment yang ditunggu-tunggu...



Sketsa-sketsa ini merupakan potret perjalanan "mudik" tahun lalu, betapa perjalanan ini terasa begitu panjang dan cukup melelahkan, tapi ajaibnya kekuatan 'untuk bertemu' dengan sanak kadang dan handai taulan menjadi penyemangat untuk terus maju, mendekati hari H semakin padat jalanan, semakin bervariasi kendaraan yang melintas batas provinsi...begitu semangatnya mereka menempuh ribuan kilometer, dengan segala perbekalan amunisi jiwa raganya...dan saya salah satu diantaranya.





Merekam perjalanan dengan setangkai pena hitam di atas kendaraan berjalan menjadi sensasi baru, tatkala getaran-getaran kendaraan harus ditaklukkan dengan coretan yang ekstra cepat sementara objek yang digambar pun turut bergerak kadang tertutup kendaraan lain...atau obyek arsitektural yang diam, sementara kendaraan terus melaju...melalui sketsa berupaya menangkap garis besarnya, meski tak akurat setidaknya tertangkap bentuk dasarnya...garis-garis sketsa meski tak sempurna, setidaknya dapat membantu merekam peristiwa, ia hendak bercerita melalui gurat-gurat kasarnya...kata-kata masih diperlukan untuk mendampingi representasi waktu, tempat, dan peristiwa.

2 comments:

DHAR CEDHAR said...

rekaman mudik yg keren di era digital...

Tyas said...

Thanks bung buat inspirasinya !
i will make this picture for university exam ...doa kan saya bung biar bisa jadi penerus anda !